Sesuatu kajian genetik teranyar pada virus flu burung langka h7n9 di china tunjukkan bahwa sepanjang ini h7n9 sudah menyebar dengan diam-diam melewati hewan-hewan lokal. tetapi saat menginfeksi manusia, virus ini bermutasi hingga dapat hidup didalam tubuh manusia.
sampai sekarang ini dokter sudah mendiagnosis 91 orang di china yang terkena h7n9 serta 17 orang sudah meninggal akibat virus ini. china serta who bekerja bersama untuk mendapatkan cara penyebaran h7n9 serta bagaimana cara menanganinya.
sesuatu penelitian dari belanda tunjukkan bahwa virus h7n9 tampaknya sudah lama menyebar dengan diam-diam pada hewan lokal di china, serta mutasi yang berlangsung pada virus tersebut dapat mematikan untuk manusia. peneliti belanda memperbandingkan h7n9 dengan virus flu h7n7 yang dulu menginfeksi 255 unggas di belanda. h7n7 bikin 450 orang sakit serta membunuh satu orang.
data tunjukkan bahwa virus h7n9 kemungkinan sudah menyebar dengan diam-diam serta beradaptasi dengan hewan lokal sebelum saat selanjutnya menginfeksi manusia, catat peneliti di belanda.
penyebaran diam-diam ini membuah h7n9 sukar untuk dilacak. pada manusia, virus ini dapat tampak melewati mata serta sakit yang terkena oleh korban. sesaat itu pada unggas h7n9 suit dilacak dikarenakan unggas yang terkena infeksi mungkin tidak tunjukkan sinyal tanda apa pun, terlebih pada bebek serta burung.
sejauh ini belum ditemukan ada bukti h7n9 ditularkan pada hewan lain, layaknya babi atau hewan ternak. belum ada bukti juga bahwa virus ini ditularkan dari manusia ke manusia. walau demikian, dengan kekuatan mutasi serta adaptasi tinggi dari h7n9, masyarakat butuh amat waspada.